Sabtu, 31 Januari 2009

Semanding Jenangan Ponorogo


malam ini rencana mau ngopi di semanding jenangan. ada sesuatu yang harus kami kerjakan, tempatnya timur kabupaten ponorogo ke arah telaga ngebel, kami melaksanakan tugas guru, apapun yang diperintahkan guru adalah apa yang terbaik bagi kami. seperti pesan atu ajaran eyang ronggo warsito suatu hal yang naif bila masih menimbang apa perintah guru.
..................................

Minggu, 18 Januari 2009

ngopi di Magadek Karang Anyar



kemarin aku ngopi agk jauh dari tempat tinggalku, buaknya aku belum ngopi tapi hanya ingin saja.
padahal sebelumberangkat aku ngopi dulu sama istriku di DKT (dekat DKT) sambil makan nasi pecel, komlpit semua kuajak, tapi masih ingin ngopi yang jauh, ketika aku ngantar foto copy ketemu pak nen dan jai, e e malah akhirnya jadi satu rombongan meluncur menuju ponorogo ke barat lalu sumoroto, sampung, parang, poncol, plaosan terus nyampek telaga sarangan. tapi sial hari minggu rame banget mau parkir aja repot trus naik ke cemoro sewu langsung ke tawangmangu tapi cuma sebentar, langsung ke mangadeg Ziarah di makam Eyang Alap-alap samber nyowo atau Eyang mangunegoro I, naik keatas nafas kami terengah-engah, namun waktu acara hujan lebat namun selesai acara hujan berhenti, lalu kami bergegas turun, sesampai dibawah/ parkiran nyari warung kopi e e selain kopi ada nasi sayur ngambil sendiri pakai lauk tempe goreng wah juga nikmat, satu piring penuh begitu juga pak nen, murah sekali masa cuma habis Rp.10.500,-.
inilah ngopi yang kumaksut tempate jauh itu, la orang ponorogo kok ngopinya di mangadek karang ayar, biarlah yang penting happy.
foto diatas foto anakku dan yang kecil kecil itu anaknya pak nen

Sabtu, 17 Januari 2009

Kyai Ageng Nursalim/ Mbah Manthub (mertua Kyai Ageng Besari Tegalsari)


habis jumatan, ngopi didepan rsu baru saja kutuang di lepek pak nen bel, "ayo ngopi neng ngasinan, wong-wong semanding wis budal" begitu dia bialang di hap-ku
"siap" langsung meluncur ambil kendaraan langsung ke rumahnya Kange langsung cabut ke ngasinan jetis, e e ternyata temen-temen yang duluan sedang bersih-bersih rumput di komplek Makam Kyai Ageng Nursalim atau yang lebih dikenal Mbah Manthub, beliau itu adal mertua dari Kyai Ageng Besari Tegalsari, makamnya terletak di desa ngasinan kec jetis ponorogo kuarng lebih 3 km dari perempatan jetis (pasar jetis kearah selatan) trus perempatan ngasinan belok ke kanan arah balong/ pacitan kurang lebih 250 meter kiri jalan dekan sungai/ jembatan ada cungkup seperti gambar diatas. kuarng lebih orang sebelasan kemarin yang sedang disana dilanjutkan ziarah, khususiyah
pulangnya tidak lupa ngopi seperti rencana semula tapi ngopinya di dekat pom bensin ndengok

Truk Pertamina Celaka Menabrak Pembatas Jalan di Ponorogo


Pagi betul aku berangkat ngopi, karena kepala ini berat sebelah, baru saja berangkat sampai pojok alun-alun terlihat ramai-ramai dan ada mobil patroli polisi menghadang jalan memberhentikan kendaraan yang lewat biar tidak mendekat di keramaian tersebut, tapi aku mutar jalan lewat barat masjid tembus jalan arat penggadaian e e ternyata ada truk tangki pertamina yang terguling menabrak pembatas jalan di depan kantor penggadaian ponorogo, dan kebetulan saya bawa hp kamera jeprat-jepret kayak watrawan aja, dan ini hasilnya. dan kata orang-orang sopirnya ngantuk ( hem.. beginilah gunanya kopi e ngopi)
memang kebetulan atau bagaimana 2 hari sebelumnya (pasukan panpampres??) juga menabrak pembatas jalan di utara perematan keniten (pabrik es pintu masuk kota ponorogo) dan sebelum nya juga ditempat yang sama juga ada mobil menabrak pembatas juga (tapi ini nggak ngantuk tapi katanya sih mabuk), dan sekitar 2 bulanan juga truk minyak menabrak pembatas jalan di barat peremapatan tambak bayan tepatnya di depan dinas kesehatan ponorogo.
lagi-lagi ngantuk, ngopi dong deketnya situ kan ada kopi-nya mbah jah, dijamin murah dech

ini masalah kurang ngopi atau pembatas jalan, atau jalannya kurang lebar nggak taulah
kalau obrolan orang warungan ya solosinya ;
1. ngopi biar jangan ngantuk
2. jangan mabuk
3. buat pemda pembatasnya efektif sekali, terbukti sering dilindas
4. bikin kerjaan pak polisi lalu lintas

Rabu, 14 Januari 2009

SANDI NGOPI (NGO + KOPI)

Perut ini emang bak sampah apa apa, apaun yang tumpah(kuminum) selalu masuk, dari pagi temenku sudah ngasih sandi, padahal sudah 3 gelas di kantor dan warung depan kantor tadi aku ngopi
666.....
666.....
161 keluar sarang, siap menyerang, apapun yang menghadang siap ditendang
666.....
666.....
161 namun sayang 161 sedikit goyang, mata kantuk kabutpun datang
(itu sms dari temenku tanda ngajak ngopi)

lalu balasanku
161.....
161.....
666 siap menghadang, si maniak wedang siap menerjang, maniak wedang telang tinggalkan sarang, terbang meninggalkan sarang, 5-dot terlihat lapang (5-dot = modot = warungya modot)

KOPI JL URIP SUMOHARJO DEPAN KLINIK DR AGUS DALRANTO SpOG

istriku marah-marah karena aku ngopi melulu, bayangin dirumah sudah dibuatkan kopi, tapi masih saja aku ingin ngopi diluar, mungkin karena kopi diluar lebih mantheb atau kumpul sama orang macem-macem, mulai tukang becak sampai juragan dedak, udahlah pokok'e macem-macem, asyik memang bicarane macem-macem juga, topiknya pun macem-macem pula, cara memandangpun lain-lain, ini hari lagi anget-angetnya mbahas partai plus caleg, yang mangkal situ mulai dari polisi, tentara, tukang cat, tukang emas, tukang ukir,tukang becak, tukang skak(maaf pagi sore malem kerjanya cuma skak), bakul telur, makelar motor sampe mobil, sampe pak dokternya sendiri (maaf dr. agus dalranto spog), pegawai pertanian, mantri (mantri suntik, hewan, bank, bank thitil, pasar) wich plit komplit, serta keluarga pasien yang sedang nunggu kerabatnya yang ngamar di klinik (maaf dr. agus dalranto spog), sopir bus sampai kondektur dan kernet maklum disebelahnya ada garasi PO Jaya
ngomong-omong soal kopi, kopi ini peranakan dari kopi mbah tekluk stasiun, maksut saya yang jualan ini anak dari mbah tekluk jadi rasanya hampir sama dengan disana karena mungkin resep kopinya run temurun, ini salah satu alasan lidah saya doyan mangkal disini.
tapi ngomongi soal caleg dan partai, komentarnya macem macem, ada yang bilang ada uang ya datang, ndak ada ya ndak ada (maaf ikut Gus Dur), nggak tau Gus Dur kok yo pinter nakut-nakuti para caleg dan penggede partai biar mau ngasih duwit sama orang-orang warungan.
gambar-gambar gede-gedean, ganteng-gantengan, ayu-ayuan, nonjol-nonjolan, tapi sayng dari kesemuanya itu PELIT semua kata pak min, la ngapain masa borongan nggali untuk ditancepin baliho/ gambar cuma ngasih Rp. 2500,-, tapi kemungkinan kata pak min dari pusat Rp . 15000,- sampai bawah digerogoti orang-orang krucilnya partai, maklum pak min tak kenal tender, kenalnya borongan 10 tiang pulang bawa Rp. 25.000,-
kembali ke kopi lagi, kata (maaf dr. agus dalranto spog) kopi ini palin mahal ngapain?? sekali ngopi nggak cukup Rp. 40.000,- kok begitu?? padahal secangkir kalau aku yang beli cuma seribu perak, e e ladalah ternyata (maaf dr. agus dalranto spog) mbayarin semua yang ada di warung, e e ngeborong, masa (maaf dr. agus dalranto spog) dibayarin tukang becak seperti pak min pemborong baliho, tapi syukurlah ini namanya subsidi silang ala warung kopi, ya yang sering sering dong

Sabtu, 10 Januari 2009

Suka Kopi atau maniak Kopi....

Warung Kopi Tegalsari

Inilah jalan manusia, tak ada yang bisa sangka bila sang kuasa menghendakinya. seorang ibu yang telah ditinggal mati suaminya namun berhasil menghantarkan ke 7 anaknya menjadi orang-orang berhasil (menurut ukurannya=ibu).
berbekal uang pensiunan suaminya ia memndirikan warung kopi kecil di jalan pintu masuk masjid tegalsari tepatnya menuju komplek makam Kyai Ageng Besari (Basari).
ke 6 anaknya bekerja dan berumah tangga di sekitar probolinggo dan situbondo 3 anaknya jadi tentara dan yang lainya jadi guru disana, sedang yang terakhir bagian tunggu rumah petak sekaligus waruungnya di Tegalsari, akan tetapi setahun yang lalu anak ke 7-nya ini diangkat menjadi PNS di dinas pariwisata di Ponorogo.
Ketika penulis bertanya apa sih resepnya?
terus berusaha dan puasa senin kamis, serta selalu pasrah katanya
ngomong-omong soal kopi, diwarung ini secangkir Rp500,- jadi punya uang Rp.1000,- dapat kopi plus jajan 2, dan yang paling khas adalah sayur asem dan lodehnya(terutama terong kopeknya) hus mak nyus top markotop dan hebatnya cuma Rp1500,- udah pakai lauk tempe/ tahu/ lentho 2.
tak tau mengapa kok murah begitu, tapi namanya aja tempat ziarah untuk sedikit tapi gak masalah yang penting besok bisa kulakan lagi, rata-rata pembelinya adalah orang-orang yang beziarah makam Kyai Ageng Besari (Basari).
Ngomong-omong soal masjid Tegalsari merupakan cagar budaya yang dilindungi dan dilestarikan berdasar plang/baliho yang ada di depan masjid.
Komplek makam ini menurut Kange : makam Kyai Ageng Besari (Basari), Kyai Nurshadiq (adik Kyai Ageng Besari ) terletak di barat sekolahan ikut komplek makam umum tanpa nama dan nisan biasa, kyai Ilyas, Kyai Kasan Besari, Kyai Imam subaweh, serta Istri dari Bupati Cokronegoro, jadi istilahnya wajib untuk disangkut.

Rabu, 07 Januari 2009

SANG DEWAN KELUYURAN

Sudah 4-5 bulan ini begitu ramai mobil-mobil plat merah atau pun plat hitam keluaran baru, mangkal di warung Kopi Mbah Tekluk ini, yang semula jadi cangkrukan tukang becak atau orang-orang pasaran pasar songgolangit, mulai merambah pada calon dewan, dewan ataupun bekas dewan.
berbekal Rp.1000,00 (seribu rupiah) sudah dapat kopi satu cangkir plus jajan 1 potong, mulai pengemis sampai pejabat sekarang nongkrong disitu seakat tak ada sekat, tak kenal martabat, tak kenal kerabat yang penting nikmat.
Awalnya sih cuma orang tua-tua yang kesitu, sehabis pulang tirakat atau berangkat tirakat, katanya biar mata tak tersumbat, biar tirakatnya tambah nikmat.
Tak tau niatan sang dewan akhir-akhir ini, mau menjaring atua terjaring, bagi orang-orang gak penting, asal kecripatan walau cuma sejuwing.
Tapi kalau dipikir-pikir warung ini media nungging (kampanye=jual tampang) dengan biaya paling murah.
tak tau apa yang dibicarakan, maupun hasil yang di bicarakan, yang penting ikut bicara dan saling bicara, karena langka hal ini terjadi sehabis pilihan dewan 2009 ini.
selagi ada mengapa tidak??
Buat jurangan ondo (bung muridon=bos cikrak=bakul pring) bagi-bagi dong hasil orderan baliho-nya, apapun partaimu yang penting kopi gratis